Menu Tutup

Program Radio – 5 Elemen Strategi Pemrograman Radio

Program radio

Program Radio – 5 Elemen Strategi Pemrograman Radio – Informasi merupakan kebutuhan manusia dalam berinteraksi, banyak sarana untuk medapatkan informasi salah satunya melalui radio. Karena kelebihannya radio mudah dijangkau oleh siapapun, seperti di rumah, kendaraan, dan tempat umum. Perkembangan ini yang membuat eksistensi radio masih ada. Akibat dari kemajuan teknologi tersebut perkembangan radio di Indonesia sudah semakin banyak dan hampir setiap kota memiliki stasiun radio.

Program Radio

Persaingan radio yang sangat kompetetif mengharuskan stasiun radio memberikan program radio menarik dan berbeda kepada pendengarnya, apalagi radio dengan segmentasi anak muda harus bisa menghadirkan inovasi dan kreatifitas dalam program radio yang sesuai dengan karakteristik audiennya.

Pada saat ini program yang ada di radio pun semakin beragam. Tentu saja dikarenakan mengikuti berkembangnya zaman. Hal ini membuat persaingan yang ada diantara stasiun radio menjadi semakin ketat. Program yang menarik adalah senjata utama bagi sebuah stasiun radio untuk menarik minat pendengar agar tetap setia mendengarkan program yang disuguhkan. Untuk beberapa stasiun radio, mereka membuat program yang lebih spesifik. Yang tujuannya tentu saja agar pendengar bisa menjadi alternative utama bagi masyarakat yang suka dalam mendengarkan radio. Stasiun radio ternama biasanya memiiki program yang selalu dinantikan oleh pendengar setianya. Oleh sebab itu banyak stasiun radio yang selalu mencari ide – ide baru agar dapat bersaing dengan program lainnya.

5 Elemen Strategi Pemrograman Radio

Strategi pemrograman pada radio siaran mencakup lima elemen, yaitu:

a. Compatibility (Kesesuaian)

Strategi kesesuaian adalah kesesuaian penjadwalan, pemilihan tipe program, dan pokok masalah terhadap kebutuhan khalayak pendengar. Personil-personil stasiun pendengar harus mengetahui komunitas yang dituju, sesuai dengan jadwal program yang mereka rancang.

b. Habit Formation (Membangun Kebiasaan)

Pembentukan kebiasaan di sini adalah membentuk kebiasaan mendengarkan yang dihasilkan dari adanya penjadwalan program acara melalui prediksi yang seksama. Oleh Karena itu, penyajian setiap program acara dilakukan secara rutin selalu sama waktunya pada jangka waktu tertentu. Strategi yang dilakukan untuk membangun kebiasaan ini adalah dengan pembuatan adlips dan pembuatan rundown.

Dengan adanya adlips akan menjadikan pendengar selalu ingat dengan program-program yang ada, dan rundown adalah salah satu acuan bagi penyiar untuk menyiarkan secara tepat sekuen-sekuen pada sebuah program dengan tujuan pendengar akan terbiasa dengan alur penyajian program yang disiarkan.

Pembuatan adlips atau iklan baca dan spot iklan dimaksudkan untuk mempromosikan program. Dapat dilakukan sebelum program berlangsung, untuk membangun kesadaran dan minat pendengar akan adanya sebuah program yang menarik dan harus didengarkan. Dapat pula dilakukan selama program berlangsung untuk menjaga agar pendengar tidak lupa dan tetap mendengarkan program tersebut setiap hari.

Rundown sendiri adalah petunjuk teknis pelaksanaan program, dimana suatu program acara akan dibagi ke dalam menit-menit dengan sekuen-sekuen yang ditetapkan. Rundown dibuat untuk membangun kebiasaan pendengar, karena dengan pelaksanaan program yang tak pernah diubah.

c. Control of Audience Flow (Mengontrol Aliran Pendengar)

Pengontrolan arus pendengar dilakukan dalam rangka memaksimalkan jumlah pendengar yang mengalir dari program yang satu ke program acara berikutnya, dan untuk meminimalkan jumlah pendengar yang mengalir ke saluran lawan. Hal ini dapat dilakukan dengan metode menyajikan program yang berbeda dengan radio siaran lain (countering) atau menyajikan program acara serupa atau mirip dengan radio siaran lain (blunting). Strategi mengontrol aliran pendengar ini dilakukan dengan menetapkan standar mutu, melakukan pengawasan dan melakukan evaluasi.

Ukuran standar mutu pada suatu radio mempunyai klasifikasi yang rumit, tetapi bukan berarti tidak ada patokan. Standar mutu dibuat sebagai acuan agar tim produksi berusaha semaksimal mungkin mencapai standar mutu yang telah ditetapkan, dengan harapan salah satunya adalah memaksimalkan jumlah pendengar. Standar mutu juga dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai apakah suatu program sesuai dengan apa yang telah direncanakan atau tidak. Evaluasi sendiri untuk mengetahui apakah program yang disiarkan sesuai dengan perencanaan atau tidak, serta untuk mengetahui kesalahan- kesalahan yang dilakukan sewaktu program berlangsung. Evaluasi juga dapat digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan berbagai macam perbaikan demi kemajuan program.

d. Conservation of Program Resources (Pemeliharaan Sumber Daya Program)

Penyimpanan sumber-sumber program ini dimaksudkan agar program-program tersebut bisa dipakai lagi suatu saat, tetapi tentu saja dengan cara penyajian yang berbeda. Ketersediaan materi dan sumber daya lain sebagai pendukung program harus benar-benar diperhitungkan karena jam siaran yang terus menerus sepanjang hari. Materi yang terbiasa digunakan sepanjang hari, yaitu dengan cara mengemas ulang materi tersebut dengan pendekatan dan cara penyajian yang berbeda.

e. Bredth of Appeal (Daya Tarik yang Luas)

Radio siaran harus memperhatikan perbedaan minat dan kesukaan dari para pendengarnya. Sehingga harus diupayakan program-program acara yang menarik, serta dapat mengakomodir semua minat dan kesukaan pendengar (Eastman & Ferguson, 2013: 18-23)

Materi Lengkap Tentang Radio dan Media Massa

Berikut merupakan artikel mengenai Radio dan media massa yang bisa dijadikan sumber referensi kalian.

Referensi

Eastman, Susan Tyler & Ferguson, Douglas A. 2013. Media Programming: Strategies and Practices, 9th Edition.Boston: Wadsworth Publishing.

Tinggalkan Balasan